Selasa, 20 Agustus 2019

ANATOMI MATA BAGIAN MAKROSKOPIS EKSTERNA


A.    Regio Orbita
Orbita adalah sepasang rongga di tulang yang berisi bola mata, otot, saraf, pembuluh, dan lemak yang berhubungan dengan bola mata; dan sebagian besar aparatus lacrimalis. Lubang orbita dilindungi oleh dua lipatan tipis yang dapat bergerak, yaitu palpebra (Snell:2008).

Gambar 1 Regio Orbita (Anonymous:2007)


B.     Palpebra
1)      Anatomi
Palpebra terletak di depan mata, yang melindungi mata dari cedera dan cahaya berlebihan. Palpebra superior lebih besar dan lebih mudah bergerak dari pada palpebra inferior. Kedua palpebra saling bertemu di sudut medial dan lateral. Fissura palpebrae adalah lubang berbentuk elips di antara palpebra superior  dan inferior, yang merupakan tempat masuk kedalam saccus conjunctivae. Bila mata di tutup, palpebra superior menutup kornea dengan sempurna. Bila mata dibuka, dan menatap lurus ke depan, palpebra superior hanya menutupi pinggir atas kornea. Palpebra inferior terletak tepat dibawah kornea bila mata di buka, dan hanya naik sedikit bila mata di tutup.
Permukaan superficial palpebra di tutupi oleh kulit dan permukaan dalamnya diliputi oleh membrana mucosa yang disebut conjunctiva. Bulu mata, yang pendek dan melengkung terdapat pada pinggir bebas palpebra, dan tersusun dalam dua atau tiga baris pada batas mucocutaneus. Glandula sebacea (Glandula Zeis) bermuara langsung ke dalam folikel bulu mata. Glandula ciliaris (Glandula Molle) merupakan modifikasikelenjar keringat, yang bermuara terpisah diantara bulu mata yang berdekatan. Glandula tarsalis adalah modifikasi kelenjar sebacea yang panjang, yang mengalirkan sekretnya yang berminyak ke pinggir palpebra; muaranya terdapat di belakang bulu mata. Bahan berminyak ini mencegah tumpahnya air mata dan membantu menutup mata dengan kuat.
Sudut lateral fissura palpebra lebih tajam dari medial dan letaknya berhubungan langsung dengan bola mata. Sudut medial yang lebih bulat di pisahkan dari bola mata oleh suatu rongga sempit, yaitu lacus lacrimalis. Di tengah rongga ini terdapat tonjolan rongga kecil yang berwarna kuning ke merahan, yang disebut caruncula lacrimalis. Lipatan semilunaris kemerahan, yang disebut plica semilunaris, terletak pada sisi lateral caruncula.
Dekat sudut medial mata, bulu mata dan glandula tarsalis mendadak berhenti dan terdapat tonjolan kecil, yaitu papilla lacrimalis. Pada puncak papilla terdapat lubang kecil yaitu punctum lacrimale, yang berhubungan dengan canaliculus lacrimalis. Papilla lacrimalis menonjol ke dalam lacus, punctum dan canaliculus mengalirkan air mata ke dalam hidung.
Conjunctiva adalah membrana mucosa tipis yang melapisi palpebra, melipat pada fornix superior dan inferior untuk melapisi permukaan anterior bola mata. Epitelnya melanjutkan diri dengan epitel cornea. Bagian lateral atas fornix superior di tembus oleh ductus glandula lacrimalis. Jadi conjunctiva membentuk ruang potensial yaitu saccus conjunctivalis yang terbuka pada fissura palpebrae (Snell: 2006).
Di bawah kelopak mata terdapat alur, sulcus subtarsalis, yang berjalan dekat  dan paralel dengan pinggir palpebra. Sulcus ini cenderung menangkap benda sing kecil yang masuk kedalam saccus conjunctivalis dan dengan demikian penting di dalam klinik.
Kerangka di bentuk oleh lembaran membranosa yaitu septum orbitale. Septum ini melekat pada pinggir orbita, tempatnya menyatu dengan eriosteum. Septum orbitale menebal pada pinggir  kelopak mata untuk membentuk tarsus, yang merupakan lamina jaringan ikat padat yang berbentuk bulan sabit. Tarsus superior lebih besar. Ujung lateral tarsus diletakan oleh sebuah pita yaitu ligamentum palpebrae laterale, pada tuberculum tepat di sebelah dalam pinggir orbita. Ujung medial tarsus diletakan oleh sebuah pita yaitu ligamentum palpebrae mediale, ke crista ossis lacrimalis.  Glandula tarsalis tertanam di dalam permukaan posterior tarsus.
Permukaan superficial lempeng tarsal dan septum orbita diliputi oleh serabut-serabut palpebra M. orbicularis oculi. Aponeurosis insersio M. levator palpebrae superioris menembus septum orbitale, untuk mencapai permukaan anterior lamina tarsalis superior dan kulit (Snell:2006).
2)      Gerakan palpebrae
Posisi palpebra pada waktu istirahat bergantung pada tonus M. orbicularis oculi dan M. levator palpebra serta posisi  bola mata. Palpebra menutup oleh kontraksi M. orbicularis oculi dan relaksasi M. levator palpebrae superioris. Mata di buka oleh kontraksi M. levator palpebrae superioris yang mengangkat palpebra superior. Pada waktu melihat keatas, M. levator palpebrae superioris berkontraksi, dan palpebra superior bergerak bersama bola mata. Pada waktu melihat ke bawah, kedua palpebra bergerak, palpebra superior terus menutupi kornea bagian atas, dan palpebra inferior agak tertarik ke bawah oleh conjunctiva yang melekat pada sklera dan palpebra inferior (Snell:2008).

Gambar 2 Palpeba (Richard:2010)

C.     Apparatus Lacrimalis
1)      Glandula lacrimalis
Glandula lacrimalis terdiri atas pars orbitalis yang besar dan pars palpebralis yang kecil. Keduanya saling berhubungan dengan ujung lateral aponeurosis M. levator palpebrae superioris. Glandula ini terletak di atas bola mata, di bagian superior dan inferior orbita, posterior terhadap septum orbitale. Kira-kira 12 ductus keluar dari permukaan bawah kelenjar dan bermuara pada bagian lateral fornix superior conjunctiva (Snell:2008).


2)      Persarafan
Saraf sekretomotorik parasimpatis berasal dari nucleus lacrimalis nervus facialis. Serabut-serabut preganglionik mencapai ganglion pterygopalatinum (sphenopalatinum) melalui nervus intermedius dan ramus petrosus magnus serta nervus canalis pterygoidei. Serabut-serabut postganglionik eninggalkan ganglion dan bergabung dengan nervus maxillaris. Kemudian serabut ini berjalan di dalam ramus zygomaticum serta nervus zygomaticotemporalis, dan mencapai glandula lacrimalis melalui nervus lacrimalis.
Serabut postganglionik simpatis berjalan di dalam plexus  caroticus externus, nervus petrosus profundus, nervus canalis pterygoidei, nervus maxillaris, nervus zygomaticus, nervus zygomaticotemporalis, dan akhirnya nervus lacrimalis (Snell:2008).
3)      Ductus lacrimalis
Air mata mengalir membasahi cornea dan berkumpul di dalam lacus lacrimalis. Dari sini, air mata masuk ke canaliculi lacrimales melalui puncta lacrimalis. Canaliculi lacrimales berjalan ke medial dan bermuara ke dalam saccus lacrimalis, yang terletak di dalam alur lacrimalis di belakang ligamentum palpebra mediale dan merupakan ujung atas yang buntu dari ductus nasolacrimalis.
Ductus lacrimalis panjangnya lebih kurang setengan inci (1,3 cm) dan keluar dari ujung bawah saccus lacrimalis. Ductus berjalan ke bawah, belakang dan lateral di dalam canalis osseosa dan bermuara ke dalam meatus nasi inferior. Muara ini di lindungi oleh lipatan membrana mucosa yang di kenal sebagai plica lacrimalis. Lipatan ini mencegah udara masuk melalui ductus ke dalam saccus lacrimalis pada waktu membuang ingus (Snell:2008).



D.    Orbita
1)      Margo Orbitalis
Margo orbitalis dibentuk oleh os frontale, maxilla, dan os zygomaticum (Martini:2012).
2)      Cavitas Orbitalis
Cavitas orbitalis berbetuk pyramid dengan basis di depan dan apeks di belakang (Regan:2011).

3)      Letak dan batasan
a.       Atap, dibentuk oleh pars orbitalis ossis frontalis yang meisahkan cavitas orbitalis dari fossa cranii anterior dan lobus frontalis hemisphere cerebri.
b.      Dasar, dibentuk oleh lamina orbitalis ossis maxillaris, yang memisahkan cavitas orbitalis dari sinus maxillaris.
c.       Dinding lateral, dibentuk oleh os zygomaticum dan ala major ossis sphenoidalis.
d.      Dinding medial,  dibentuk dari depan ke belakang oleh processus frontalis ossis maxillaris, os lacrimale, lamina orbitalis ossis ethmoidalis (yang memisahkan cavitas orbitalis dari sinus ethmoidalis), dan corpus ossis sphenoidalis (Snell:2008).
4)      Foramina ke dalam Cavitas Orbitalis
a.       Aditus orbitalis, terletak di anterior. Kira-kira seperenam bola mata terbuka, dan sisanya dilindungi oleh dinding-dinding orbita.
b.      Incisura supraorbitalis (foramen), terletak pada margo terletak pada margo orbitalis superior. Incisura ini dilalui oleh arteria, vena dan nervus supraorbitalis.
c.       Sulcus dan canalis infraorbitalis, terletak pada dasar orbita dan lamina orbitalis ossis maxillaris. Sulcus dan canalis ini dilewati oleh nervus infraorbitalis (lanjutan nervus maxillaris) dan pembuluh darah.
d.      Canalis nasolacrimalis, terletak di anterior pada dinding medial. Canalis ini berhubungan dengan meatus nasi inferior, dan dilalui oleh ductus nasolacrimalis.
e.       Fissura orbitalis superior, terletak di posterior antara maxilla dan ala major ossis sphenoidalis; berhubungan dengan fossa pterygoplatina. Fissura ini dilalui oleh nervus maxillaris dan ramus zygomaticus nervus maxillaris, vena ophthalmica inferior, dan saraf simpatik.
f.       Fissura orbitalis superior, terletak di posterior antara ala major dan minor ossis sphenoidalis: berhubungan dengan fossa cranii media. Fissura ini dilalui oleh nervus lacrimalis, nervus frontalis, nervus trochlearis, nervus oculomotorius (divisi superior dan inferior), nervus abducens, nervus nasolacrimalis, dan vena ophthalmica superior.
g.      Canalis superior, terletak di posterior pada ala minor ossis sphenoidalis; berhubungan dengan fossa cranii media. Canalis ini dilalui oleh nervus opticus dan arteria ophthalmica (Richard:2010).
5)      Fascia Orbitalis
Fascia orbitalis adalah periosteum tulang-tulang yang menyusun dinding orbita. Melekat secara longgar pada tulang dan meneruskan diri melalui foramina dan fissura dengan periosteum yang meliputi permukaan luar tulang-tulang. Musculus Muller, atau musculus orbitalis, adalah selapis tipis otot polos yang menghubungkan fissira orbitalis inferior. Otot ini disarafi oleh saraf simpatik, dan fungsinya tidak diketahui (Tortora:2011).

                        Tabel otot-otot bola mata dan kelopak mata
Otot-otot Bola Mata dan Kelopak Mata
Nama otot
Origo
Insersio
Persarafan
Fungsi
Otot-Otot Ekstrinsik Bola Mata (Otot Lurik)
M. rectus superior

Annulus tendineus communis pada dinding posterior orbita
Permukaan superior bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
N. oculomotorius (N. III)
Mengangkat corne ke  atas dan medial
M. rectus inferior
Annulus tendineus communis pada dinding posterior orbita
Permukaan inferior bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
N. oculomotorius (N. III)
Menurunkan cornea ke bawah dan medial
M. rectus medialis
Annulus tendineus communis pada dinding posterior orbita
Permukaan medial bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
N. oculomotorius (N. III)
Memutar bola mata sehingga cornea menghadap ke medial
M. rectus lateralis
Annulus tendineus communis pada dinding posterior orbita
Permukaan lateral bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
N. abducens (N. VI)
Memutar bola mata sehingga cornea menghadap ke lateral
M. Obliquus superior
dinding posterior orbita
Permukaan lateral bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
N. trochlearis (N. IV)
Memutar bola mata sehingga cornea menghadap ke bawah dan lateral




M. Obliquus inferior
Dasar orbita
Permukaan lateral bola mata, profunda terhadap m. rectus lateralis
N. oculomotorius (N. III)
Memutar bola mata sehingga cornea menghadap ke atas dan lateral

Otot-otot intrinsik Bola Mata (Otot Polos)

M. spinchter pupillae
Belakang orbita
Permukaan anterior dan pinggir atas tarsus
Parasimpatis melalui n. oculomotorius
Kontraksi pupil

M. dilatator pupillae
Belakang orbita
Permukaan anterior dan pinggir atas tarsus
Simpatis
Dilatasi pupil

M. ciliaris
Belakang orbita
Permukaan anterior dan pinggir atas tarsus
Parasimpatis melalui n. oculomotorius
Mengatur bentuklensa; pada akomodasi membuat lensa lebih bulat

Otot-otot palpebra



M. orbicularis oculi
Ligamentum palpebrae medialis
Raphe palpebrae lateralis
n. facialis
Menutup kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakan alis mata

M. levator Palpebrae superioris
Permukaan bawah ala minor ossis sphenoidalis, diatas canalis opticus
Permukaan anterior dan pinggir atas tarsus superior
Otot lurik oleh n. oculomotorius, otot polos oleh saraf simpatis
Mengangkat palpebra superior



Gambar 3 Otot Ekstrinsik Bola Mata 

A.    Saraf-Saraf Orbita
1)      Nervus Opticus
Nervus opticus masuk ke orbita melalui canalis opticus dari fossa cranii media, disertai oleh arteria ophthalmica, yang terletak di sisi bawah lateral bawahnya. Nervus ini dikelilingi oleh selubung piameter, arachnoideameter, dan durameter. Berjalan ke depan dan lateral ke dalam kerucut musculi recti dan menembus sclera pada sustu titik di medial polus posterior bola mata. Di sini, meningen menyatu dengan sclera, sehingga spetium subarachnoideum yang berisi liquor cerebrospinalis di dalam rongga cranium diteruskan ke bagian belakang bola mata (Snell:2008).
2)      Nervus Lacrimalis
Nervus lacrimalis berasal dari divisi ophthalmica nervus trigeminus. Nervus ini masuk orbita melalui bagian atas fissura orbitalis superior dan berjalan ke depan di sepanjang pinggir atas musculus rectus lateralis. Nervus ini bergabung dengan cabang nervus zygomatico temporalis, yang kemudian keluar, dan masuk ke dalam glandula lacrimalis (serabut sekremotorik parasimpatik). Nervus lacrimalis berakhir dengan menyarafi kulit bagian lateral palpebra superior (Snell:2008).
3)      Nervus Frontalis
Nervus frontalis dipercabangkan dari divisi opthalmica nervus trigeminus pada dinding  lateral sinus cavernosus. Masuk ke orbbita melalui bagian fissura orbitalis superior dan berjalan ke depan pada permukaan superior M. levator  palpebrae superioris di antara otot ini dan atap orbita, saraf ini bercabang menjadi nervus supratrochlearis dan nervus supraorbitalis. Nervus supratrochlearis berjalan di atas trochlea untuk m. obliquus superior dan melingkari pinggir atas orbita untuk mempersarafi kulit dahi (Snell:2008)   
4) Nervus Trochlearis
Nervus trochlearis meninggalkan dinding lateral sinus cavernosus dan masuk ke orbita melalui bagian atas fissura orbitalis superior. Saraf tersebut berjalan ke depan dan medial, melintasi origo M. levator palpebrae superioris, dan mempersarafi M. obliquus superior (Snell:2008).
5)      Nervus Oculomotorius
Ramus superior nervus oculomotorius meninggalkan dinding lateral sinus cavernosus dan masuk ke orbita melalui bagian bawah fissura orbitalis superior, di dalam annulus tendineus. Cabang ini mempersarafi M. rectus superior, kemudian menembus otot ini, dan mempersarafi M. levator palpebrae superioris yang ada di atasnya (Snell:2008).
6)      Nervus Nasociliaris
Nervus nasociliaris dipercabangkan dari divisi opthalmica nervus trigeminus pada dinding lateral sinus cavernosus. Nervus ini masuk ke orbita melalui bagian bawh fissura orbitalis, di dalam annulus tendineus. Saraf ini melintas diatas nervus opticus bersama opthalmica mencapai dinding medial orbita. Kemudian nervus nasociliaris berjalan ke depan sepanjang pinggir atas M. rectus medialis dan berakhir dengan bercabang dua menjadi nervus ethmoidalis anterior dan nervus infratrochlearis (Snell:2008).
7)      Nervus Abducens
Nervus abducens meninggalkan sinus cavernosus dan masuk melalui orbita bagian bawah fissura orbitalis superior, di dalam annulus tendineus. Saraf ini berjalan ke depan dan mempersarafi M. rectus lateralis (Snell:2008). 

A.    Pembuluh Darah dan Limfe Orbita
1)      Arteria Ophthalmica
Arteri ophthalmica adalah cabang dari A. carotis interna setelah pembuluh ini keluar dari sinus cavernosus. Arteri ini berjalan ke depan melalui canaliis opticus bersama nervus opticus. Pembuluh ini berjalan ke depan dan lateral dari nervus opticus, kemudian menyilang di atasnya untuk sampai ke dinding medial orbita. Kemudian arteri ini memberikan banyak cabang, sebagian dari cabang-cabang ini mengikuti saraf-saraf di dalam orbita (Richard:2010).

2)      Vena-vena Ophthalmica
Vena ophthalmica superior berhubungan depan dengan V. facialis. Vena ophthalmica inferior berhubungan melalui fissura orbitalis  inferior dengan plexus venosus pterygoideus. Kedua vena ini berjalan ke belakang melalui fissura orbitalis superior dan bermuara ke dalam sinus cavernosus (Richard:2010).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar