A.
Regio Orbita
Orbita adalah
sepasang rongga di tulang yang berisi bola mata, otot, saraf, pembuluh, dan
lemak yang berhubungan dengan bola mata; dan sebagian besar aparatus
lacrimalis. Lubang orbita dilindungi oleh dua lipatan tipis yang dapat
bergerak, yaitu palpebra (Snell:2008).
B.
Palpebra
1)
Anatomi
Palpebra
terletak di depan mata, yang melindungi mata dari cedera dan cahaya berlebihan.
Palpebra superior lebih besar dan lebih mudah bergerak dari pada palpebra
inferior. Kedua palpebra saling bertemu di sudut medial dan lateral. Fissura palpebrae adalah lubang berbentuk elips di antara palpebra superior dan inferior, yang merupakan tempat masuk
kedalam saccus conjunctivae. Bila mata di tutup, palpebra superior menutup
kornea dengan sempurna. Bila mata dibuka, dan menatap lurus ke depan, palpebra
superior hanya menutupi pinggir atas kornea. Palpebra inferior terletak tepat
dibawah kornea bila mata di buka, dan hanya naik sedikit bila mata di tutup.
Permukaan
superficial palpebra di tutupi oleh kulit dan permukaan dalamnya diliputi oleh
membrana mucosa yang disebut conjunctiva.
Bulu mata, yang pendek dan
melengkung terdapat pada pinggir bebas palpebra, dan tersusun dalam dua atau
tiga baris pada batas mucocutaneus. Glandula
sebacea (Glandula Zeis) bermuara langsung ke dalam folikel bulu mata. Glandula ciliaris (Glandula Molle)
merupakan modifikasikelenjar keringat, yang bermuara terpisah diantara bulu
mata yang berdekatan. Glandula tarsalis
adalah modifikasi kelenjar sebacea yang panjang, yang mengalirkan sekretnya
yang berminyak ke pinggir palpebra; muaranya terdapat di belakang bulu mata.
Bahan berminyak ini mencegah tumpahnya air mata dan membantu menutup mata
dengan kuat.
Sudut lateral
fissura palpebra lebih tajam dari medial dan letaknya berhubungan langsung
dengan bola mata. Sudut medial yang lebih bulat di pisahkan dari bola mata oleh
suatu rongga sempit, yaitu lacus
lacrimalis. Di tengah rongga ini terdapat tonjolan rongga kecil yang
berwarna kuning ke merahan, yang disebut caruncula
lacrimalis. Lipatan semilunaris kemerahan, yang disebut plica semilunaris, terletak pada sisi
lateral caruncula.
Dekat sudut
medial mata, bulu mata dan glandula tarsalis mendadak berhenti dan terdapat
tonjolan kecil, yaitu papilla lacrimalis.
Pada puncak papilla terdapat lubang kecil yaitu punctum lacrimale, yang berhubungan dengan canaliculus lacrimalis. Papilla lacrimalis menonjol
ke dalam lacus, punctum dan canaliculus
mengalirkan air mata ke dalam hidung.
Conjunctiva adalah membrana mucosa
tipis yang melapisi palpebra, melipat pada fornix superior dan inferior untuk melapisi permukaan anterior bola
mata. Epitelnya melanjutkan diri dengan epitel cornea. Bagian lateral atas
fornix superior di tembus oleh ductus glandula lacrimalis. Jadi conjunctiva
membentuk ruang potensial yaitu saccus conjunctivalis yang terbuka pada fissura
palpebrae (Snell: 2006).
Di bawah
kelopak mata terdapat alur, sulcus subtarsalis, yang berjalan dekat dan paralel dengan pinggir palpebra. Sulcus
ini cenderung menangkap benda sing kecil yang masuk kedalam saccus conjunctivalis
dan dengan demikian penting di dalam klinik.
Kerangka di
bentuk oleh lembaran membranosa yaitu septum
orbitale. Septum ini melekat pada pinggir orbita, tempatnya menyatu dengan
eriosteum. Septum orbitale menebal pada pinggir
kelopak mata untuk membentuk tarsus,
yang merupakan lamina jaringan ikat padat yang berbentuk bulan sabit. Tarsus
superior lebih besar. Ujung lateral tarsus diletakan oleh sebuah pita yaitu ligamentum palpebrae laterale, pada tuberculum tepat di sebelah
dalam pinggir orbita. Ujung medial tarsus diletakan oleh sebuah pita yaitu ligamentum palpebrae mediale, ke crista
ossis lacrimalis. Glandula tarsalis
tertanam di dalam permukaan posterior tarsus.
Permukaan
superficial lempeng tarsal dan septum orbita diliputi oleh serabut-serabut
palpebra M. orbicularis oculi.
Aponeurosis insersio M. levator palpebrae
superioris menembus septum orbitale, untuk mencapai permukaan anterior
lamina tarsalis superior dan kulit (Snell:2006).
2) Gerakan palpebrae
Posisi
palpebra pada waktu istirahat bergantung pada tonus M. orbicularis oculi dan M.
levator palpebra serta posisi bola
mata. Palpebra menutup oleh kontraksi M.
orbicularis oculi dan relaksasi M.
levator palpebrae superioris. Mata di buka oleh kontraksi M. levator palpebrae superioris yang
mengangkat palpebra superior. Pada waktu melihat keatas, M. levator palpebrae superioris berkontraksi, dan palpebra superior
bergerak bersama bola mata. Pada waktu melihat ke bawah, kedua palpebra
bergerak, palpebra superior terus menutupi kornea bagian atas, dan palpebra
inferior agak tertarik ke bawah oleh conjunctiva yang melekat pada sklera dan
palpebra inferior (Snell:2008).
C. Apparatus Lacrimalis
1) Glandula lacrimalis
Glandula
lacrimalis terdiri atas pars orbitalis yang besar dan pars palpebralis yang
kecil. Keduanya saling berhubungan dengan ujung lateral aponeurosis M. levator palpebrae superioris.
Glandula ini terletak di atas bola mata, di bagian superior dan inferior
orbita, posterior terhadap septum orbitale. Kira-kira 12 ductus keluar dari
permukaan bawah kelenjar dan bermuara pada bagian lateral fornix superior
conjunctiva (Snell:2008).
2) Persarafan
Saraf
sekretomotorik parasimpatis berasal dari nucleus
lacrimalis nervus facialis. Serabut-serabut preganglionik mencapai ganglion
pterygopalatinum (sphenopalatinum) melalui nervus intermedius dan ramus
petrosus magnus serta nervus canalis pterygoidei. Serabut-serabut
postganglionik eninggalkan ganglion dan bergabung dengan nervus maxillaris.
Kemudian serabut ini berjalan di dalam ramus zygomaticum serta nervus
zygomaticotemporalis, dan mencapai glandula lacrimalis melalui nervus
lacrimalis.
Serabut
postganglionik simpatis berjalan di dalam plexus caroticus externus, nervus petrosus
profundus, nervus canalis pterygoidei, nervus maxillaris, nervus zygomaticus,
nervus zygomaticotemporalis, dan akhirnya nervus lacrimalis (Snell:2008).
3) Ductus lacrimalis
Air
mata mengalir membasahi cornea dan berkumpul di dalam lacus lacrimalis. Dari sini, air mata masuk ke
canaliculi lacrimales melalui puncta lacrimalis. Canaliculi lacrimales berjalan
ke medial dan bermuara ke dalam saccus lacrimalis, yang terletak di dalam alur
lacrimalis di belakang ligamentum palpebra mediale dan merupakan ujung atas
yang buntu dari ductus nasolacrimalis.
Ductus
lacrimalis panjangnya lebih kurang
setengan inci (1,3 cm) dan keluar dari ujung bawah saccus lacrimalis. Ductus
berjalan ke bawah, belakang dan lateral di dalam canalis osseosa dan bermuara
ke dalam meatus nasi inferior. Muara ini di lindungi oleh lipatan membrana
mucosa yang di kenal sebagai plica lacrimalis. Lipatan ini mencegah udara masuk
melalui ductus ke dalam saccus lacrimalis pada waktu membuang ingus
(Snell:2008).
D.
Orbita
1)
Margo Orbitalis
Margo orbitalis
dibentuk oleh os frontale, maxilla, dan os zygomaticum (Martini:2012).
2)
Cavitas Orbitalis
Cavitas orbitalis
berbetuk pyramid dengan basis di depan dan apeks di belakang (Regan:2011).
3)
Letak dan batasan
a.
Atap, dibentuk oleh
pars orbitalis ossis frontalis yang meisahkan cavitas orbitalis dari fossa
cranii anterior dan lobus frontalis hemisphere cerebri.
b.
Dasar, dibentuk oleh lamina orbitalis ossis
maxillaris, yang memisahkan cavitas orbitalis dari sinus maxillaris.
c.
Dinding lateral, dibentuk oleh os zygomaticum dan ala
major ossis sphenoidalis.
d.
Dinding medial, dibentuk dari depan ke belakang oleh processus
frontalis ossis maxillaris, os lacrimale, lamina orbitalis ossis ethmoidalis
(yang memisahkan cavitas orbitalis dari sinus ethmoidalis), dan corpus ossis
sphenoidalis (Snell:2008).
4)
Foramina ke dalam
Cavitas Orbitalis
a.
Aditus orbitalis, terletak
di anterior. Kira-kira seperenam bola mata terbuka, dan sisanya dilindungi oleh
dinding-dinding orbita.
b.
Incisura
supraorbitalis (foramen), terletak pada margo terletak pada margo orbitalis
superior. Incisura ini dilalui oleh arteria, vena dan nervus supraorbitalis.
c.
Sulcus dan canalis
infraorbitalis, terletak pada dasar orbita dan lamina orbitalis ossis
maxillaris. Sulcus dan canalis ini dilewati oleh nervus infraorbitalis
(lanjutan nervus maxillaris) dan pembuluh darah.
d.
Canalis nasolacrimalis, terletak di anterior pada dinding
medial. Canalis ini berhubungan dengan meatus nasi inferior, dan dilalui oleh
ductus nasolacrimalis.
e.
Fissura orbitalis
superior, terletak di posterior antara maxilla dan ala major ossis
sphenoidalis; berhubungan dengan fossa pterygoplatina. Fissura ini dilalui oleh
nervus maxillaris dan ramus zygomaticus nervus maxillaris, vena ophthalmica
inferior, dan saraf simpatik.
f.
Fissura orbitalis
superior, terletak di posterior antara ala major dan minor ossis sphenoidalis:
berhubungan dengan fossa cranii media. Fissura ini dilalui oleh nervus
lacrimalis, nervus frontalis, nervus trochlearis, nervus oculomotorius (divisi
superior dan inferior), nervus abducens, nervus nasolacrimalis, dan vena
ophthalmica superior.
g.
Canalis superior, terletak
di posterior pada ala minor ossis sphenoidalis; berhubungan dengan fossa cranii
media. Canalis ini dilalui oleh nervus opticus dan arteria ophthalmica
(Richard:2010).
5)
Fascia Orbitalis
Fascia
orbitalis adalah periosteum tulang-tulang yang menyusun dinding orbita. Melekat
secara longgar pada tulang dan meneruskan diri melalui foramina dan fissura
dengan periosteum yang meliputi permukaan luar tulang-tulang. Musculus Muller,
atau musculus orbitalis, adalah selapis tipis otot polos yang menghubungkan
fissira orbitalis inferior. Otot ini disarafi oleh saraf simpatik, dan
fungsinya tidak diketahui (Tortora:2011).
Tabel
otot-otot bola mata dan kelopak mata
Otot-otot Bola Mata dan Kelopak Mata
|
||||
Nama otot
|
Origo
|
Insersio
|
Persarafan
|
Fungsi
|
Otot-Otot
Ekstrinsik Bola Mata (Otot Lurik)
|
||||
M. rectus
superior
|
Annulus
tendineus communis pada dinding posterior orbita
|
Permukaan
superior bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
|
N.
oculomotorius (N. III)
|
Mengangkat
corne ke atas dan medial
|
M. rectus
inferior
|
Annulus
tendineus communis pada dinding posterior orbita
|
Permukaan
inferior bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
|
N.
oculomotorius (N. III)
|
Menurunkan
cornea ke bawah dan medial
|
M. rectus
medialis
|
Annulus
tendineus communis pada dinding posterior orbita
|
Permukaan
medial bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
|
N.
oculomotorius (N. III)
|
Memutar
bola mata sehingga cornea menghadap ke medial
|
M. rectus
lateralis
|
Annulus
tendineus communis pada dinding posterior orbita
|
Permukaan
lateral bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
|
N. abducens
(N. VI)
|
Memutar
bola mata sehingga cornea menghadap ke lateral
|
M. Obliquus
superior
|
dinding
posterior orbita
|
Permukaan
lateral bola mata tepat posterior terhadap taut corneo-scleral
|
N.
trochlearis (N. IV)
|
Memutar
bola mata sehingga cornea menghadap ke bawah dan lateral
|
M. Obliquus
inferior
|
Dasar
orbita
|
Permukaan
lateral bola mata, profunda terhadap m. rectus lateralis
|
N.
oculomotorius (N. III)
|
Memutar
bola mata sehingga cornea menghadap ke atas dan lateral
|
||
Otot-otot
intrinsik Bola Mata (Otot Polos)
|
||||||
M.
spinchter pupillae
|
Belakang
orbita
|
Permukaan
anterior dan pinggir atas tarsus
|
Parasimpatis
melalui n. oculomotorius
|
Kontraksi
pupil
|
||
M.
dilatator pupillae
|
Belakang
orbita
|
Permukaan
anterior dan pinggir atas tarsus
|
Simpatis
|
Dilatasi
pupil
|
||
M. ciliaris
|
Belakang
orbita
|
Permukaan
anterior dan pinggir atas tarsus
|
Parasimpatis
melalui n. oculomotorius
|
Mengatur
bentuklensa; pada akomodasi membuat lensa lebih bulat
|
||
Otot-otot
palpebra
|
|
|
||||
M.
orbicularis oculi
|
Ligamentum
palpebrae medialis
|
Raphe
palpebrae lateralis
|
n. facialis
|
Menutup
kelopak mata, menekan saccus lacrimalis, menggerakan alis mata
|
||
M. levator
Palpebrae superioris
|
Permukaan
bawah ala minor ossis sphenoidalis, diatas canalis opticus
|
Permukaan
anterior dan pinggir atas tarsus superior
|
Otot lurik
oleh n. oculomotorius, otot polos oleh saraf simpatis
|
Mengangkat
palpebra superior
|
A.
Saraf-Saraf Orbita
1) Nervus Opticus
Nervus
opticus masuk ke orbita melalui canalis opticus dari fossa cranii media,
disertai oleh arteria ophthalmica, yang terletak di sisi bawah lateral
bawahnya. Nervus ini dikelilingi oleh selubung piameter, arachnoideameter, dan
durameter. Berjalan ke depan dan lateral ke dalam kerucut musculi recti dan
menembus sclera pada sustu titik di medial polus posterior bola mata. Di sini,
meningen menyatu dengan sclera, sehingga spetium subarachnoideum yang berisi
liquor cerebrospinalis di dalam rongga cranium diteruskan ke bagian belakang
bola mata (Snell:2008).
2) Nervus Lacrimalis
Nervus
lacrimalis berasal dari divisi ophthalmica nervus trigeminus. Nervus ini masuk
orbita melalui bagian atas fissura orbitalis superior dan berjalan ke depan di
sepanjang pinggir atas musculus rectus lateralis. Nervus ini bergabung dengan
cabang nervus zygomatico temporalis, yang kemudian keluar, dan masuk ke dalam
glandula lacrimalis (serabut sekremotorik parasimpatik). Nervus lacrimalis
berakhir dengan menyarafi kulit bagian lateral palpebra superior (Snell:2008).
3)
Nervus Frontalis
Nervus
frontalis dipercabangkan dari divisi opthalmica nervus trigeminus pada
dinding lateral sinus cavernosus. Masuk
ke orbbita melalui bagian fissura orbitalis superior dan berjalan ke depan pada
permukaan superior M. levator palpebrae
superioris di antara otot ini dan atap orbita, saraf ini bercabang menjadi
nervus supratrochlearis dan nervus supraorbitalis. Nervus supratrochlearis
berjalan di atas trochlea untuk m. obliquus superior dan melingkari pinggir
atas orbita untuk mempersarafi kulit dahi (Snell:2008)
4) Nervus Trochlearis
Nervus trochlearis meninggalkan dinding lateral sinus
cavernosus dan masuk ke orbita melalui bagian atas fissura orbitalis superior.
Saraf tersebut berjalan ke depan dan medial, melintasi origo M. levator
palpebrae superioris, dan mempersarafi M. obliquus superior (Snell:2008).
5)
Nervus Oculomotorius
Ramus
superior nervus oculomotorius
meninggalkan dinding lateral sinus cavernosus dan masuk ke orbita melalui
bagian bawah fissura orbitalis superior, di dalam annulus tendineus. Cabang ini
mempersarafi M. rectus superior, kemudian menembus otot ini, dan mempersarafi
M. levator palpebrae superioris yang ada di atasnya (Snell:2008).
6)
Nervus Nasociliaris
Nervus
nasociliaris dipercabangkan dari divisi opthalmica nervus trigeminus pada
dinding lateral sinus cavernosus. Nervus ini masuk ke orbita melalui bagian
bawh fissura orbitalis, di dalam annulus tendineus. Saraf ini melintas diatas
nervus opticus bersama opthalmica mencapai dinding medial orbita. Kemudian
nervus nasociliaris berjalan ke depan sepanjang pinggir atas M. rectus medialis
dan berakhir dengan bercabang dua menjadi nervus ethmoidalis anterior dan
nervus infratrochlearis (Snell:2008).
7)
Nervus Abducens
Nervus
abducens meninggalkan sinus cavernosus dan masuk melalui orbita bagian bawah
fissura orbitalis superior, di dalam annulus tendineus. Saraf ini berjalan ke
depan dan mempersarafi M. rectus lateralis (Snell:2008).
A.
Pembuluh Darah dan
Limfe Orbita
1)
Arteria Ophthalmica
Arteri
ophthalmica adalah cabang dari A. carotis interna setelah pembuluh ini keluar
dari sinus cavernosus. Arteri ini berjalan ke depan melalui canaliis opticus
bersama nervus opticus. Pembuluh ini berjalan ke depan dan lateral dari nervus
opticus, kemudian menyilang di atasnya untuk sampai ke dinding medial orbita.
Kemudian arteri ini memberikan banyak cabang, sebagian dari cabang-cabang ini
mengikuti saraf-saraf di dalam orbita (Richard:2010).
2)
Vena-vena Ophthalmica
Vena
ophthalmica superior berhubungan
depan dengan V. facialis. Vena ophthalmica inferior berhubungan melalui fissura
orbitalis inferior dengan plexus venosus
pterygoideus. Kedua vena ini berjalan ke belakang melalui fissura orbitalis
superior dan bermuara ke dalam sinus cavernosus (Richard:2010).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar