Selasa, 20 Agustus 2019

ANATOMI MATA BAGIAN MAKROSKOPIS INTERNA


A.    Mata
Mata tertanam di dalam corpus adiposum orbitae, tetapi di pisahkan dari corpus adiposum ini oleh selubung fascial bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan, dari luar ke dalam adalah (1) tunica fibrosa, (2) tunica vasculosa, dan (3) tunica nervosa.


Gambar 1 Struktur Bola Mata (Depdiknas:2008)

1)      Lapisan Bola Mata
Lapisan terluar disebut tunica fibrosa yang terdiri dari:
a.       Sklera, berisi jaringan ikat fibrosa putih. Sklera member bentuk pada bola mata dan memberikan tempat perlekatan unutk otot ekstrinsik. Di  posterior, sclera di tembus oleh n. opticus dan menyatu dengan selubung dura saraf ini. Sclera juga di tembus oleh a. n. ciliares dan pembuluh venanya, yaitu venae vorticosae. Ke arah depan sclera langsung beralih menjadi cornea pada taut corneosclera atau limbus (Richard:2010).
b.      Kornea, merupakan perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan mata. Bagian ini mentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya.  Di posterior, cornea berhubungan dengan humor aquous (Budianto:2008).
Lapisan tengah disebut tunica vasculosa (uvea), yang tersusun dari:
a.       Choroidea, bagian yang sangat terpigmentasi untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya. Bagian ini juga sangat tervaskularisasi untuk memberikam nutrisi pada mata, dan elastik sehingga dapat menarik ligamensus pensori (Snell:2008).
b.      Corpus ciliare, penebalan di bagian anterior lapisan koroid, mengandung pembuluh darah dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat pelekatan lensa. Otot ini penting dalam akomondasi penglihatan, atau kemampuan untuk mengubah fokus dari objek berjarak jauh ke objek berjarak dekat di depan mata. Corpus ciliare ke arah posterior dilanjutkan oleh choroidea,  dan ke anterior terletak di belakang batas perifer iris (Snell:2008).
c.       Iris, perpanjangan sisi anterior koroid, merupakan bagian mata yang berwarna bening. Bagian ini terdiri dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang berfungsi untuk mengendalikan diameter pupil (Snell:2008).
d.      Pupil, ruangan terbuka yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masukki interior mata (Snell:2008).
e.       Lensa, merupakan struktur bikonveks yang bening tepat dibelakang pupil. Elastisitasnya sangat tinggi, suatu sifat yang akan menurun seiring proses penuaan (Budianto:2008).

Gambar 2 Iris dan Pupil 

Lapisan terdalam disebut retina merupakan lapisan tipis transparan,
           terdiri dari:
a.       Lapisan terpigmentasi luar, berfungsi untuk menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas cahaya yang melalui bola mata. Lapisan jaringan saraf dalam (optikal) – terletak bersebelahan dengan lapisan terpigmentasi. Terdapat sedikitnya sepuluh lapisan yang terpisah (Richard:2010).
b.      Bintik buta (diskusoptik), titik keluar saraf optik. Karena tidak ada fotosensitif pada area ini, maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh area ini (Richard:2010).
c.       Luteamakula, area kekuningan yang terletak agak lateral terhadap pusat.
d.      Fovea, pelekukan sentral macula lutea yang tidak memiliki sel batang dan hanya mengandung sel kerucut. Bagian ini adalah pusat visual mata, bayangan yang terfokus di sini akan di interpretasi dengan jelas dan tajam oleh otak (Richard:2010).
2)      Rongga mata
a.       Rongga anterior, terdiri dari 2 ruang yaitu ruang anterior (di belakang kornea dan di depan iris), dan ruang posterior (di depan lensa dan dibelakang iris). Ruangan tersebut berisi aqueous humor (cairan bening yang diprokdusi prosesus siliaris untuk mencukupi kebutuhan nutrisi lensa dan kornea), aqueous humor mengalir kesaluran Schlemm dan masuk kesirkulasi darah vena. Dalam aqueous humor terdapat tekanan intraokular yang penting untuk mempertahankan bentuk bola mata.Bila aliran aqueous humor terhambat, tekanan akan meningkat dan mengakibatkan kerusakan penglihatan (glaukoma).
b.      Rongga posterior, terletak diantara lensa mata dan retina dan berisivitreus humor. Semacam gel transparan yang juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola mata dan mempertahankan posisi retina terhadap kornea (Budianto:2008).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar