A.
Mata
Mata tertanam
di dalam corpus adiposum orbitae, tetapi di pisahkan dari corpus adiposum ini
oleh selubung fascial bola mata. Bola mata terdiri atas tiga lapisan, dari luar
ke dalam adalah (1) tunica fibrosa, (2)
tunica vasculosa, dan (3) tunica nervosa.
1)
Lapisan Bola Mata
Lapisan terluar
disebut tunica fibrosa yang terdiri dari:
a.
Sklera, berisi jaringan
ikat fibrosa putih. Sklera member bentuk pada bola mata dan memberikan tempat
perlekatan unutk otot ekstrinsik. Di
posterior, sclera di tembus oleh n. opticus dan menyatu dengan selubung
dura saraf ini. Sclera juga di tembus oleh a. n. ciliares dan pembuluh venanya,
yaitu venae vorticosae. Ke arah depan sclera langsung beralih menjadi cornea
pada taut corneosclera atau limbus (Richard:2010).
b.
Kornea, merupakan
perpanjangan anterior yang transparan pada sklera di bagian depan mata. Bagian
ini mentransmisi cahaya dan memfokuskan berkas cahaya. Di posterior, cornea berhubungan dengan humor
aquous (Budianto:2008).
Lapisan tengah disebut tunica vasculosa (uvea), yang
tersusun dari:
a.
Choroidea, bagian yang sangat
terpigmentasi untuk mencegah refleksi internal berkas cahaya. Bagian ini juga
sangat tervaskularisasi untuk memberikam nutrisi pada mata, dan elastik
sehingga dapat menarik ligamensus pensori (Snell:2008).
b.
Corpus ciliare, penebalan di bagian anterior lapisan koroid, mengandung pembuluh darah
dan otot siliaris. Otot melekat pada ligamen suspensorik, tempat pelekatan
lensa. Otot ini penting dalam akomondasi penglihatan, atau kemampuan untuk
mengubah fokus dari objek berjarak jauh ke objek berjarak dekat di depan mata.
Corpus ciliare ke arah posterior dilanjutkan oleh choroidea, dan ke anterior terletak di belakang batas
perifer iris (Snell:2008).
c.
Iris, perpanjangan sisi
anterior koroid, merupakan bagian mata yang berwarna bening. Bagian ini terdiri
dari jaringan ikat dan otot radialis serta sirkularis, yang berfungsi untuk
mengendalikan diameter pupil (Snell:2008).
d.
Pupil, ruangan terbuka
yang bulat pada iris yang harus dilalui cahaya untuk dapat masukki interior
mata (Snell:2008).
e.
Lensa, merupakan struktur
bikonveks yang bening tepat dibelakang pupil. Elastisitasnya sangat tinggi,
suatu sifat yang akan menurun seiring proses penuaan (Budianto:2008).
Gambar 2 Iris dan Pupil
Lapisan terdalam disebut retina
merupakan lapisan tipis transparan,
terdiri dari:
terdiri dari:
a.
Lapisan terpigmentasi luar,
berfungsi untuk menyerap cahaya berlebih dan mencegah refleksi internal berkas
cahaya yang melalui bola mata. Lapisan jaringan saraf dalam (optikal) –
terletak bersebelahan dengan lapisan terpigmentasi. Terdapat sedikitnya sepuluh
lapisan yang terpisah (Richard:2010).
b.
Bintik buta (diskusoptik), titik keluar saraf optik. Karena tidak ada fotosensitif pada area ini,
maka tidak ada sensasi penglihatan yang terjadi saat cahaya jatuh area ini
(Richard:2010).
c.
Luteamakula, area kekuningan
yang terletak agak lateral terhadap pusat.
d.
Fovea, pelekukan sentral
macula lutea yang tidak memiliki sel batang dan hanya mengandung sel kerucut.
Bagian ini adalah pusat visual mata, bayangan yang terfokus di sini akan di
interpretasi dengan jelas dan tajam oleh otak (Richard:2010).
2)
Rongga mata
a.
Rongga anterior, terdiri dari
2 ruang yaitu ruang anterior (di belakang kornea dan di depan iris), dan ruang
posterior (di depan lensa dan dibelakang iris). Ruangan tersebut berisi aqueous
humor (cairan bening yang diprokdusi prosesus siliaris untuk mencukupi
kebutuhan nutrisi lensa dan kornea), aqueous humor mengalir kesaluran Schlemm
dan masuk kesirkulasi darah vena. Dalam aqueous humor terdapat tekanan
intraokular yang penting untuk mempertahankan bentuk bola mata.Bila aliran
aqueous humor terhambat, tekanan akan meningkat dan mengakibatkan kerusakan
penglihatan (glaukoma).
b.
Rongga posterior, terletak
diantara lensa mata dan retina dan berisivitreus humor. Semacam gel transparan
yang juga berperan untuk mempertahankan bentuk bola mata dan mempertahankan
posisi retina terhadap kornea (Budianto:2008).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar