Mikroskopis mata:
A. Kelopak mata ( palpebra )
bagian luar
kelopak mata diliputi oleh kulit, sedangkan bagian dalamnya diliputi
oleh konjungtiva palpebral diantara folikel-folikel rambut dari
bulu mata didapatkan kelenjar sudorifera yang besar dan bergelung disebut
kelenjar Moll dan kelenjar sebasea yang besar disebut kelenjar Zeis peralihan
dari konjungtiva palpebra ke konjungtiva bulbi disebut forniks lapisan
tengah dari kelopak mata, bagian posteriornya terdiri dari jaringan ikat yang mengandung tarsus dengan kelenjar tarsal
(kelenjar Meibom), sedangkan bagian anteriornya
m. orbikularis okuli
B.
Glandula Lakrimalis
1)
Terdiri atas beberapa lobus dengan 6-12 ductus excretorius
yang terpisah, kelenjar tubulo-alveoler, dan serosa.
2) Muara kelenjar dan
aliran sekret:
a. Fornix conjunctivae superior.
b. Menyebar ke seluruh
permukaan conjunctiva dan cornea.
c. Berkumpul antara
limbus anterior palpebra inferior dan
permukaan bulbus oculi.
d. Canaliculus
lacrimalis.
e. Saccus lacrimalis,
ductus naso-lacrimalis, dan cavum nasi.
C.
Kornea
Gambaran jernih,
tembus cahaya, bersifat avaskular. Mendapat nutrisi dari difusi pembuluh
perifer dalam limbus dan dari humor aquous di bagian tengah. Tidak melengkung
secara uniform/seragam. Bagian tengah mempunyai lengkung yang lebih kecil
dibanding daerah tepi. Permukaan posterior lebih melengkung dibanding anterior.
Peralihan kornea dengan sklera disebut limbus. Kornea merupakan bagian proyeksi
transparan dari tunika eksternal, dan membentuk seperenam permukaan anterior
bola mata. Kornea berbentuk konveks di bagian anterior dan seperti kubah di
depan sklera. Derajat kelengkungannya berbeda pada setiap individu. (Richard, 2010).
D.
Sklera
Sklera
tersusun dari jaringan ikat padat yang terdiri dari
berkas-berkas kolagen yang arahnya tidak teratur, terdapat serabut elastis
dan sedikit pembuluh darah kemudian kearah
luar banyak dari serabut kolagennya melanjutkan diri dengan lapisan
yang sangat longgar yang mengandung celah-celah yang berisi cairan limfe
yang disebut
ruang episkleral.
Kearah dalam susunan berkas-berkas
kolagennya tetap padat, hanya berkas-berkas serabutnya menjadi halus dan didapatkan
banyak pigmen. Bagian ini disebut lamina
fuska
E.
Copus siliaris
M. Siliaris, terdiri atas
serabut-serabut otot polos meridianal dan sirkular. Dipersarafi oleh serabut
parasimpatis dari nervus oculomotorius. Fungsinya ialah menghilangkan tegangan
yang ada pada ligamentum suspensorium, dan lensa yang elastis menjadi lebih
cembung. Keadaan ini meningkatkan daya refraksi lensa (Richard, 2010).
F.
Choroid
Terdiri atas lapisan luar berpigmen dan lapisan dalam yang
sangat
vascular. Koroid merupakan bagian uvea yang paling luas, terletak antara
retina dan sklera, terdiri atas anyaman pembuluh darah. Berfungsi untuk memberi
nutrisi pada retina. Koroid berwarna merah dan dapat dilihat dengan oftalmoskop
(Budianto, 2008).
G.
Retina
Retina adalah selembar tipis jaringan saraf yang
semitransparan dan multilapis yang melapisi bagian dalam 2/3 dinding bola mata,
melekat pada stratum pigmenti (Budianto, 2008). Terdiri atas pars pigmentosa yang
berada di luar dan pars nervosa di sebelah dalam (Richard, 2010). Pars pigmentosa
berfungsi sebagai:
1)
Suplai nutrisi lapisan retina di
bawahnya dan pemeliharaan fotoreseptor.
2)
Barier difusi cairan dari
choroidocapillaris ke sensori neural retina
3)
Menyimpan vitamin A.
Lapisan penyusun
retina:
1)
Stratum pigmentum retina (sel-sel pigmen).
2)
Membran limitan eksterna:
a.
Zonula adherens dari sel batang dan sel cones.
b.
Anyaman akhiran tonjolan sel muller.
c.
Membagi sel batang dan cones menjadi segmen luar dan segmen
dalam.
3)
Stratum nuclear eksterna:
a.
Inti-inti sel batang dan cones.
4)
Stratum plexiforme eksterna:
a.
Anyaman pertemuan ujung-ujung: sel-sel fotoreseptor, sel
bipoler, sel horizontal, percabangan kolateral sel muller.
5)
Stratum nuclear interna:
a.
Inti-inti sel bipoler, sel horizon, sel amakrin, dan sel
muller.
6)
Stratum plexiforme interna:
a.
Anyaman sinapsis antara sel bipoler dan sel ganglion.
b.
Tonjolan kolateral sel muller.
7)
Stratum ganglionare.
8)
Stratum neurofibroma:
a.
Lapisan axon dari sel-sel ganglion menuju pembentukkan N.
Opticus di papilla N. Opticus.
9)
Membrana limitans interna:
a.
Anyaman ujung-ujung tonjolan sel-sel muller.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar